Naskahpidato tentang guru pahlawanku – Guru sebagai sosok yang selalu terlibat dalam proses mendewasakan seseorang nampaknya memang akan sangat menarik untuk terus dibicarakanMulai dari jasa-jasanya hingga sampai permasalahan yang muncul. Untuk menghargai jasa para Guru dan untuk memperingati Hari Guru Nasional pada. February 19 2013 by admin 0. Cerpen Karangan InayALmahdiKategori Cerpen Islami Religi Lolos moderasi pada 29 October 2014 Sebut saja namanya nazam, nazam kecil yang hidupnya masih meniru orang-orang yang berada di lingkungannya atau dalam istilah sosiologinya game stage. Seorang anak kecil yang memerlukan pendidikan yang luas, ajaran moral yang baik ini hidup di pesisir pantai yang kebanyakan orangnya berwatak keras. Rumah yang sederhana dan ajaran moral yang baik dari orangtuanya kini membuatnya selalu berpikir dalam setiap tindakannya “nazam…” panggil temannya, dia langsung menjawab dengan senyuman di pagi hari dengan semangat dan seragamnya yang rapi serta tas gendongan yang melekat di punggungnya “zam… Kita main air yuk… Sambil nyari keong di pantai” ajak salah satu temannya “entar lah… Ku ingin sekolah dulu.” tolak nazam yang langsung bergegas meninggalkannya. “nazaaam…!!! Seruan main air di pantai dari pada berangkat ke sekolah tau…” bujuknya sambil memonyongkan kedua bibirnya. Nazam tak menyahut omongnnya sama sekali dia tetap acuh dan melanjutkan niatnya. Setiap hari ajakan tersebut sering didengarnya dan tolakan selalu dilontarkannya dengan tuturan yang sopan, orangtuanya mengajarkannya dengan norma dan nilai yang baik serta menyarankannya untuk semangat mencari ilmu. Karena didikan didikan orangtuanya kenaikan kelas 3 sd nazam meraih peringkat pertama hatinya begitu bahagia. Di perjalanan pulang dari sekolah menuju rumah dia mendendangkan lagu “kasih abah dan umi kepada beta Tak terhingga sepanjang masa Hannya member tak harap kembali… Bagai sang surya menyinari dunia…” Sanpai di rumah dia langsung memeluk orangtuanya yang sedang membungkus tempe dagangannya “abah… Umiii nazam dapat peringkat satu.” soraknya gembira. Abahnya hanya terdiam. Berbeda dengan uminya yang langsung menerima sodoran raportnya “hemz… Bagus.” puji umi bahagia melihat sang buah hatinya bahagia karena prestasinya. Dengan senyuman umi yang merekah bahagia, kini membuat nazam bangga akan dirinya yang bisa membuat uminya bahagia. Nazam meraih kembali raport miliknya dan menyerahkannya kepada abahnya. Kemudian abah menmerimanya “abah ntar tanda tangan…!!!” pintanya sesuai dengan ucapan sang guru. Abah melihat nilai anaknya satu persatu. Rata-rata nilai tersebut kebanyakan 7. Membuatnya mengangkat kedua alisnya. “nilainya kurang memuaskan, abah gak mau tanda tangan” tolakan abahnya saat ini membuat kebahagiaannya hilang menjadi kesedihan, ingin rasanya nazam menangis akan penolakan abahnya. “tapi bah…!!! Nazam kan dapat peringkjat pertama.” bantah nazam berusaha membujuk. “nazam… Lihat raport mu nak. Seandainya teman-teman mu memanfaatkan waktunya dengan baik, pasti teman-teman mu bisa mendapatkan nilai-nilai yang ada di raport mu. Bah gak mau tanda tangan sebelum kamu mendapatkan rata-rata nilai 9” Itulah alasan abahnya yang selalu menginginkan anaknya untuk haus akan ilmu, untuk gigih akan mencari ilmu. Nazam mendengarkan semua kata-klata ayahnya dan meresapnya ke dalam hati. “abah gak pernah bersyukur” kesal nazam sembari berlari menuju kamarnya. Di pagi hari nazam sudah berada di pantai sembari duduk di atas butiran-butiran pasir, tangannya memegang potongan kayu kecil dan menggoreskannya di pasir sesuai dangan isi hati dan perasaannya yang kesal terhadap abah tercintanya. “Abah jahat…” tulisan yang masih dalam proses belajar itu terhapus oleh ombak air yang mengenainya. Sekitar jam dia bergegas untuk kembali ke rumahnya. Sembari mengingat kata-kata ayahnya. Dan hatinya yang masih kesal setiba di rumah nazam mencari uminya. “umiii…” panggil nazam uminya. Umi menoleh sembari menebarkan senyum tulusnya. “umi… Umi aja ya yang nanda tanganin raportnya nazam” ucap nazam menampakan kesedihannya. “iya nazam umi sudah tanda tangan, nazam yang rajin yah…!!!” Setiap kenaikan kelas nazam selalu meraih peringkat pertama. Dia tak mau lagi minta tanda tangan abahnya, cukup ibulah yang menggantikannya. Nazam takut karena nilainya masih ada yang dibawah 9 walaupun hanya tiga mata pelajaran saja. Akhir sekolah sdnya, dia teramat bahagia karena nilai raportnya kini berangka 9 walaupun ada satu mata pelajaran yang berangka 8, mata pelajaran matematika. Yang dianggapnya masih terlalu susah untuk menangkapnya dan menyimpannya. abah mau gak yah… Tanda tangan di raport terakhirku…?’ Pikirnya dalam hati. “akh nazam… Abah gak mau tanda tangan sebelum nilai mu 9 semua.” nazam teringat kata-kata abahnya Itulah nazam, semua tolakan abahnya tak membuatanya pupus harapan .Malah kata-kata abahnya kini dia anggap sebagai motivasi terbesar. — “Abah nazam mau mondok…” pinta nazam di tengah-tengah makan malamnya yang membuat abahnya tersendak. “hem… Bagus tuh… Tapi gak sekarang ya zam, soalnya abah belum ngumpulin uang” tolak abahnya yang menampakan kesedihan “gak papa bah… Nazam sekolah di smpn 1 indramayu dulu.” ucap nazam sembari berusaha menghilangkan kesedihan ayahnya. Hari berganti hari, bulan berganti bulan, tahun berganti tahun kini nazam menduduki kelas sembilan. Prestasi-prestasinya kini terdengar di lingkungan rumahnya yang membuat semuanya tak percaya Nazam duduk di kelas sembilan A karna prestasinya yang baik, dia berkumpul dengan teman-teman yang statusnya bisa dianggap sebagai lawan bersaing untuk meraih gelar pelajar terbaik Nazam kini bisa meraih nilai yang abahnya pinta, namun ada segurat kesedihan di hatinya. “mengapa ketika nilai yang abahnya pinta namun mendapatkan peringkat kedua parallel” tanyanya dalam hati Namun abahnya berkata “masa anak abah yang keren ini kalah dengan perempuan” respon abah yang membuatnya maju “abah dia itu pandai” belaku “nak… Nazam anak ku, abah ingin kamu itu semangat mencari ilmu, hilangkanlah kemalasan yang ada di dirimu, kemalasan itu perbuatan setan. Kamu tau… Kenapa abah selalu memolak tanda tangan… karena abah itu ingin anaknya selalu merasa haus akan ilmu. Dan abah itu ingin kamu selalu belajar dan belajar walaupun kamu sudah merasa bisa. Nak… Jangan pernah menyombongkan prestasi yang telah kamu raih, karena semua itu bersifat semu.” nasehat abah yang dia catat di buku perjalannya. Di lingkungan sekolah dia teramat dibanggakan oleh guru-guru bahkan semua murid “nazam, lihat tuh lawan mu itu kayanya sih memendam rasa, cie… Cie… Bentar lagi lawan akan berganti menjadi apanya…?” Canda temannya sembari menyenggol siku tanganku. “ea… ea…” balasku singkat. Dalam rapat osis smpn 1 indramayu yang diketuai oleh nazam. Nazam mengadakan kumpulan di kelasnya yang akan membahas sesuatu, nazam mulai berbicara. “assalamu’alaikum warohmatullahi wabarakatuh Teman-temanku kali ini kita akan membicarakan salah satu dari teman kita yang lagi menyukai salah satu dari teman kita yang lagi menyukai seorang gadis yang berprestasi. Kemungkinan sebaliknya juga. Mungkin di antara mereka saling memendam” ucap nazam memandang ke semua temannya “mau tau seseorangnya gak…?” Seru nazam ke temannya “mauuuu…” sahut temannya “oke. Seseorang itu adalah aku” semua orang menyoraki. Suasana menjadi ramai “dan seseorang yang ku cintai itu ada disini. Seandainya seseorang itu benar-benar mencintaiku. Dalam hitungan ketiga dia berdiri di depanku” Nazam mulai mernghitung dalam hitungan kedua sesorang itu sudah berada di hadapanya. Kini sorakan itu semakin ramai. Dea gadis yang berkerudung, baik hati dan pendiam itu kini berdiri di depan lawan saingan belajarnya itu. Lawan kini berganti menjadi 2 hati yang disatukan dalam ikatan cinta. Nadya mencium tangan nazam sembari tersenyum. Ujian telah usai nazam tetap kalah dengan dea, mungkin semangat nazam untuk belajar kurang dan hubungan mereka tetap baik. Nazam yang takut dengan peraturan agama dia tak pernah bergandengan tangan, jalan berdua. Malam mingguan bersama. Dia hanya berstatus pacaran sebagai motivasi dan mempererat tali persaudaraan atau tafahum. “dea… besok aku mau berangkat ke pondok, kemungkinan disana selama 4 tahun, karena aku memilih jurusan keagamaan. Sok monggo jika kamu mau menunggu” pesan singkat nazam yang dikirimkan untuk dea “hati hati di jalan yah kak…” Ketika raport dia berikan ke abahnya, abahnya tersenyum. Dan kabar bahwa anaknya nazam kini meraih peringkat dua parallel kini terdengar kesana kemari. Tetangganya “hati hati di jalan yah kak… Semoga sukses selalu… Doa dea selalu untuk kakak… Dengan sepenuh hati, dea selalu menunggu kakak… Dea selalu merindukan kakak… Jangan pernah lupakan dea…” itulah jawaban dea yang dikirimkan melalui selulernya. 4 tahun kemudian Gerimis hujan membasahi pondoknya, allah lah yang mengatur segalanya, takdir semua kehidupan kita telah dicatat di lauful mahfud termasuk cuaca di pagi hari ini, gerimis itu tak sekedar jatuh di area pondoknya melainkan semua keluarganya. “hari jum’at jam ini abah tercintanya menghembuskan nafas terakhirnya” betapa terpuruknya nazam ketika dia mendengarkan berita kepergian ayahnya, secepat kilat semuanya terasa gelap, harapan dan impiannya kini melayang bersama hembusan angin, air mata terus mengalir membasahi pipinya bersamaan dengan seiring jatuhnya air hujan. Mungkin malaikat dan langit ikut sedih melihat air mata kesedihan mereka yang terus menerus menetes membasahi bumi. “abah… Maafkan nazam yang belum bisa membahagiakan abah” ucapnya di tengah isak tangisnya. Memory bersama ayahnya kini silih berganti terbayang di benaknya “nazam anak ku belajarlah yang rajin semangatlah mencari ilmu, hilangkanlah kemalasan dan kebodohanmu, karena semua itu sifat setan” itu lah pesan terakhir abahnya yang selalu tergiang di telinga. “abah kenapa abah ninggalin kami, bagaimana dengan adik-adikku.” Semenjak kepergian orang yang selalu membuatnya haus akan ilmu. Semangat yang tinggi, kini membuat nazam sering berdiam diri di kamarnya. Senyum manisnya kini menghilang, berbagai pertannyaan yang dilontarkan temannya dia acuhkan. “zam… Kamu mau lanjut kemana?” tanya aldi teman dekatnya “lihat tuh semua temanmu pada sibuk daftar sana sini. Katanya kamu ingin ikut beasiswa kuliah di al azhar kairo. Ingat zam.. Semua itu bisa kalau ada perjuangan. Jangan sia-siakan kesempatan ini, kun yakin kamu bisa!!” ceramah aldi yang membuat kesedihannya kembali, iya… al makasih.” ucap nazam singkat. Kini air mata mengalir di pipinya lagi, dia mencoba membayang masa depannya terutama kelima adiknya. “apakah aku harus berhenti ampai di aliyah..?, aku adalah harapan pertama ibuku untuk kelima adikku. Ya allah… Hamba menerima semua yang akan terjadi pada hamba”. Nazam mencoba menegarkan dirinya. Lulus mak dia daftar di universitas mahad’aly di pondoknya, setelah wisuda dia berniat untuk pulang ke rumahnya karena dia tau pasti kelima adiknya sedang menunggunya. Pasti mereka mengharapkan dia bekerja oleh karena itu dia ingin minta izin ke pengasuhnya untuk boyong dengan alasan bekerja. Dengan tuturan yang lembut pengasuhnya berkata “nazam bukannya bekerja disini juga bisa. Ngurusin anak-anak dan ngajar ngulang Pengajian fikih, alquran, ilmu alat” tutur beliau Nazam kini berdiam. “ingat nazam, itu semua pekerjaan mulia, yang selalu mengalir pahalanya sampai mati besok” nasehat beliau. “tapi bah… Bagaimana dengan kelima adikku, pasti mereka sudah mengaharapkan ku bah…!!” “nazam, rizqi selalu allah limpahkan untuk hambanya yang sholeh seperti mu dan keluargamu nak.” Semenjak berbincangan singkat itu kini nazam menerima tawaran abah pengasuhnya untuk bekerja di aliyah sekolahnya dulu. Pendidikan kini masih ia genggam walaupun nazam jarang tersenyum, namun semangatnya untuk mencari ilmu dan mengamalkannya luar biasa, waktunya selalu diisi dengan kegiatan yang bermamfaat ditambah lagi dia menjadi pengurus bagian inti di pondoknya yang membuatnya menjadi orang tersibuk di lingkungannya. Panggilan akhi itu panggilan khusus untuknya, panggilan dari anak didiknya yang paling siper zuper rewel plez bawel alias class axis yang banyak lelucon. Canda gurau dari personal axis lontarkan ketika akhi nazam mengampu pelajaran bahasa arab di tengah pelajaran melihat personal kelas axis yang anak-anaknya lagi gak mood, akhi nazam menceritakan sebuah kisahnya dari kecil hingga beliau dewasa dan di akhir ceritanya beliau menyimpulkan kisahnya “abah itu ingin akhi haus akan ilmu, gak pernah bosan untuk mencarinya, makanya abahnya akhi gak mau nanda tanganin raportnya akhi, walaupun akhi peringkat satu, dan abahnya akhi itu ingin anaknya berhasil dengan cara bertahap dari bawah ke atas, bukan dari peringkat pertama terus ke bawah” ucap beliau memotivasikan kami “dan buat kalian jangan pernah bosan akan ilmu, kalian sekarang masih merasa bosan gak?” Tanya akhi kepada kami “gak akhi…” ucap kami serempak. “kemungkinan kalian lulus akhi masih ada disini, melihat kepergiannya kalian seraya melambaikan tangan dan berkata bye… Good bye” ucap akhi nazam sembari memperagakan, membuat hati kami sedih karena terharu. Semangat yang begitu luar biasa yang ada pada dirinya membuat kami menjadi ingin sepertinya. Bel berbunyi cerita cukup sampai disini… Cerpen Karangan InayALmahdi Facebook inay an-nayasshi Cerpen Sekilas Kisah Sang Guru merupakan cerita pendek karangan InayALmahdi, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. "Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!" Share ke Facebook Twitter WhatsApp " Baca Juga Cerpen Lainnya! " Hati Hatilah Terhadap Kesenangan Oleh Dini Aghniya Ghassani Di sebuah kerajaan ada desa kecil. Di desa itu lahirlah seorang anak perempuan yang bernama Pika. Dia sangat lucu sekali, sampai semua orang desa kagum padanya. Pika lahir dari Wanita Berkerudung Nasionalis Part 2 Oleh Wardatul Jannah Angin malam membelah keheningan di bawah siraman cahaya rembulan, semilir menikmati keanggunan yang tersuguhkan, benda-benda yang diam membisu seakan tersihir oleh keagungan Tuhan yang menciptakan purnama mengambang, seakan berisyarat Sucsess With Sister Oleh Lia Ananta “Aduh.. gimana sih caranya agar lancar bacaan qur’anku? Susah amat! Kapan bisanya aku membaca dengan lancar?” “Yang sabar Ina..” Ucap Una, kembarannya yang ia sedang menyimak bacaan qur’annya. “Lah, Ruang Yang Berbeda Oleh Maryam Mumtaazah Semburat matahari yang terasa hangat masuk ke ruangan yang gelap itu lewat celah jendela. Andini yang sedari tadi melakukan rutinitas paginya menyadari bahwa waktu telah menunjukkan pukul enam pagi. Di Akhir Cerita Oleh Serfifah Apriani Hari itu adalah hari pertama mereka bertemu, mereka bernama Zidan dan Faruq. Zidan merupakan seorang mahasiswa dari Universitas ternama dan bergengsi di kota tempat tinggalnya, sedangkan Faruq merupakan seseorang “Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?” "Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan loh, bagaimana dengan kamu?" LaguHymne Guru diciptakan oleh Sartono pada tahun 1980-an. Ia adalah mantan guru yayasan swasta di Kota Madiun, Jawa Timur. Lagu Hymne Guru berjudul lengkap Hymne Guru, Pahlawan Tanpa Tanda Jasa. Berikut lirik lagu Hymne Guru: Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru. Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku. – Asap mengepul dari cerutu, berbaur dengan udara segar di teras rumah. Sambil ditemani seduhan kopi Manggarai yang nikmat, aku mengobrol sejenak dengan pikiranku; mencoba menggali ide yang bakal dituangkan dalam novelku yang keenam. Gampang-gampang susah. Apalagi tema yang ingin kuangkat kali ini adalah “Guruku, Pahlawanku”. Gampang, karena guruku memang pahlawanku. Tanpa dia aku mungkin akan menghabiskan hari-hari di bawah kolong jembatan bersama tikus-tikus got kotor yang katanya mirip dengan diriku tempo dulu. Ayah suara mungil yang biasa memecah keheningan menyapa dari kejauhan. Anakku, Karlos, baru pulang dari sekolah. Sebelum sapaan itu dilanjutkan, aku sudah tahu, setelahnya pasti akan ada topik tentang guru Agama di sekolahnya. Adalah Pak Tarno, guru Agama yang terkenal satu sekolah karena sifat humoris dan keakrabannya dengan siswa. Setiap siswa pasti suka dengannya, bukan saja karena humoris tetapi karena tidak ada prasasti tangannya di pipi para murid. Pak Tarno tidak suka kekerasan. Pokoknya jabatan killer sangat jauh darinya. Kalau dia sampai menampar, berarti kenakalan siswa tersebut sudah kebablasan. Wajar bila sifat Tarno demikian. Kepribadian itu diturunkan dari ayahnya. Buah memang tidak jatuh jauh dari pohonnya. Pak Budi, ayah Tarno, adalah guruku saat SMA dulu. Orangnya tinggi, tegap. Badannya kekar. Kulit hitam dan janggut keriting yang dilepas tumbuh lebat di dagu membuat siapa saja yang bertemu dengannya pasti akan gentar dan gemetar. Banyak yang mengira dirinya adalah teroris. Akan tetapi bak langit dan bumi, kepribadiannya bertolak belakang dengan perawakannya. Dia adalah salah seorang guru yang paling disukai para murid. Bukan sekadar karena dia humoris, tetapi karena sikapnya yang lemah lembut. Semua siswa tahu, kalau didapati Pak Budi membolos sekolah, paling-paling akan disuruh menimba air untuk mengisi bak wc sekolah. Tak pernah ada kabar dia memukul murid. Bahkan kabar burung sekalipun! Seperti anak lain, aku juga menyukai Pak Budi yang lemah lembut itu. Namun sebenarnya aku meremehkannya. Meski waktu itu aku masih duduk di bangku kelas dua SMA, tetapi bibit-bibit nakal sudah ada dalam diriku. Kata orang diturunkan dari ayahku. Siapa tidak kenal dengan Markus. Itulah diriku. Ketika ada siswa bermasalah, pasti namaku selalu berada pada urutan pertama. Cukup dengan mereka mengeja suku kata depan namaku saja Mar, orang sudah tahu kalau itu adalah diriku. Semua tinggal menyambung Kus. Maka terbentuklah Markus. Markus ya, jangan ganti Mar itu dengan ti”, meski jujur kuakui aku memang mirip tikus; kecil, kumal, juga lincah. Meski terkenal nakal, aku tetap punya jadwal. Jadwal kapan harus nakal, dan kapan harus bersikap munafik. Aku hanya berani membolos atau melakukan hal-hal aneh lainnya saat Pak Budilah yang bertugas piket. Di luar itu, aku juga berani sih, tetapi agak sedikit berhati-hati. Nyaliku tidak seteguh kalau Pak Budi yang bertugas. Aku memegang teguh prinsip “strategi itu penting untuk mencapai kesuksesan.” Pertimbangan tentang konsekuensi yang paling ringan hanya diperoleh kalau Pak Budi yang bertugas. Paling-paling kalau kedapatan aku cuma disuruh menimba air. Lama kelamaan aku keenakkan dengan perlakuan ini. Perlahan tapi pasti profesionalitasku sebagai pembolos semakin terasah. Roster bolos mulai dilanggar. Hampir setiap hari aku terus membolos. Bukan hanya Pak Budi yang kini kupandang sebelah mata, semua guru tidak masuk dalam daftarku sekarang. Prestasiku kemudian menurun. Padahal waktu duduk di kelas satu aku adalah juara kelas. Tapi ya sudahlah, menanggalkan nama sebagai juara kelas tidak berpengaruh apa-apa terhadap ketenaranku. Toh namaku masih dikenal di mana-mana, meski dengan predikat berbeda Markus si tukang bolos. Predikat itu sepertinya akan melegenda di sekolahku. Mungkin akan ada sebuah tugu dengan prasasti khusus yang dibuat untukku; Pahlawan dan teladan para pembolos. Harapan itu hampir terwujud sampai suatu saat Pak Jony mulai mengajar di tahun terakhirku bersekolah. Perawakannya biasa saja. Dengan tinggi pas-pasan, kaca mata klasik mirip milik Bung Hatta, kulit putih bersih, wajah tampan seperti artis korea dan rambut yang disisir belah tengah membuat siapapun tidak akan menduga kalau dia adalah atlet nasional beladiri Judo! Pak Jony kemudian diangkat menjadi kaur kesiswaan. Kami semua senang. Pandangan pertama membuat kami berkesimpulan orangnya pasti tak suka main tangan. Tidak mudah main tangan. Banyak geng sekolah yang merayakan perisitiwa itu. Termasuk diriku. Aku yakin nama Markus akan semakin fenomenal. Prediksiku memang tepat. Bulan-bulan pertama, sekolah serasa tempat berpiknik. Angka membolos semakin tinggi. Aku juga termasuk orang yang membuat grafik itu naik. Kedapatan? Sering, bahkan selalu. Tapi biarlah kupikir, semakin sering namaku disebut, elektabilitasku juga akan semakin naik. Bangga. Prok..prak..prok..prak. Meja di ruangan kaur kesiswaan terjungkir balik. Semua orang langsung mengerumuni ruangan. Kegaduhan itu bukan karena ada pencuri yang terciduk seperti dikira orang, melainkan anggota gengku yang baru saja merasakan keganasan Pak Jony. Dia lepas kendali karena kami terus ngeyel ketika ditanya tentang alasan membolos…lagi. Kemarahannya tak tertahankan karena tidak satupun di antara kami berempat yang menaruh respek padanya. Bahkan Deri, wakil gengku, menjawab pertanyaan Pak Jony dengan asap rokok yang masih mengepul dan kaki yang direntangkan di atas meja meja. Dalam sekali libas kami berempat tumbang. Darah bergelayutan di janggut tipisku. Tidak ada perlawanan. Siapa mau ambil resiko? Melawan berarti sedang melakukan testing mayat. Tendangan Pak Johny saat itu serasa petir di siang bolong. Sakitnya lebih parah ketimbang tertusuk kawat duri pagar sekolah. Kami tidak pernah mengalami yang seperti itu. Walau sering bolos, kami tidak pernah terlibat tawuran. Tendangan itu sekaligus membuat bakal tugu dan prasastiku berubah tema; Pahlawan dan Motivator bagi Pembangkang yang mau bertobat. Asap masih mengepul dari cerutuku yang sudah mulai menipis. Kopi menyisakan ampas. Satu jam telah berlalu. Mengenang masa lalu memang selalu punya kenikmatan tersendiri. Setelah peristiwa kekerasan atas nama cinta itu aku langsung bertobat. Aku bersyukur menerima tendangan itu, karena jika tidak aku tidak mungkin menjadi penulis sukses seperti sekarang ini. Hanya saja karena peristiwa itu, Pak Jony harus dipenjara karena melanggar UU Perlindungan Anak. Tidak peduli dengan motif dan dampak tindakannya, kekerasan tidak punya tempat di sekolah. Kasihan Pak Jony, dia memang pahlawanku, tapi tidak bagi negeri ini. Dia dianggap penjahat, karena melakukan tindak kekerasan. Sebenarnya kupikir, terkadang untuk orang-orang sepertiku yang tingkat membangkangnya sudah kelewat batas, perlu diberi shock terapy. Namun entahlah, itu urusan pemerintah, mereka tahu mana yang terbaik. Ayah hari ini Pak Tarno menamparku, karena kedapatan membolos lagi. Pipiku masih terasa sakit hingga sekarang Karlos melapor sambil meringis kesakitan. “Apa? Kurang ajar. Guru biadab, ayo ikut ayah, kita lapor polisi. Penulis Guru di SMP dan SMA Seminari Pius XII Kisol, Manggarai Timur-Flores-NTT Sebenarnyatakut juga nulis artikel ini. tapi ya namanya juga ini yang sedang saya pikirkan. Setelah membaca sebuah artikel. mereka membahas tentang gaji guru yang seharusnya dinaikkan, kemudian menyangutkan dengan guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. menurut saya sih, kalo memang si penulis berfikir bahwa guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa,
“Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa”. Ungkapan yang sering kita dengar tersebut bukanlah ungkapan kosong semata. Memang benar adanya bahwa guru adalah pahlawan yang tidak memiliki tanda jasa. Esensi pahlawan di sini bukan sebagai orang yang melakukan pertempuran di medan perang. Namun, orang yang memiliki pengorbanan dan perjuangan dalam pendidikan. Jika rumah joglo memiliki sokoguru sebagai ciri khasnya, maka negeri ini memiliki guru sebagai sokoguru yang menjadi penegak pendidikan. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005, “Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah”. Dari sini kita tahu bahwasanya guru mempunyai tugas yang bisa dibilang cukup berat. Mendidik, mengajar, membimbing dan memastikan agar semua murid yang diampunya dapat memahami pelajaran adalah tugas yang tidak mudah. Pada dasarnya, guru harus memiliki kekuatan fisik dan mental yang kuat. Seorang guru diharuskan mengerti akan karakter masing-masing siswanya. Tak jarang guru harus menguatkan kesabaran untuk menghadapi siswa-siswanya yang ngeyel. Tugas guru tidak berhenti saat jam pelajaran selesai saja. Saat diluar jam itu pun mereka tetap mempunyai tugas. Dari mempersiapkan materi untuk esok hari, mengecek puluhan hingga ratusan tugas siswa, hingga harus memikirkan cara-cara efektif dalam mengajar agar bisa menyesuaikan dengan keragaman karakter siswa. Iklan Tugas guru juga tidak sebatas mengajarkan ilmu pengetahuan kepada anak didiknya. Mereka juga memiliki tugas mengajarkan ilmu budi pekerti yang luhur agar siswa-siswanya memiliki akhlak yang mulia. Selain sebagai pengajar, guru bisa merangkap menjadi orang tua siswa di sekolah. Pun juga bisa menjadi pendengar; tempat curhat bagi siswa. Guru memang sangat patut menjadi idola maupun panutan siswa di sekolah. Jika pahlawan di medan perang memerangi penjajah, maka pahlawan pendidikan memerangi kebodohan. Guru tak pernah mengeluh walau rasa lelah dan penat mengelilinginya. Bekerja dari pagi hingga larut malam. Hujan dan badai pun rasa-rasanya akan mereka hadapi demi membebaskan rakyat Indonesia dari kekangan kebodohan. Kita sudah tau bahwa guru adalah pahlawan pendidikan tanpa tanda jasa. Tidak ada lencana bintang yang melekat di bajunya. Atas semua jasa-jasanya dalam memperjuangkan pendidikan Indonesia, seluruh guru di negeri ini sangat pantas untuk mendapatkan penghargaan yang setinggi-tingginya. Hari guru dapat menjadi kesempatan dan momentum yang sangat tepat untuk kita mengungkapkan rasa terima kasih kepada guru kita. Terima kasih untuk seluruh guru di Indonesia atas jasa-jasanya dalam menegakkan pendidikan. Ikuti tulisan menarik Tsaqqifna Fadhlarrahman lainnya di sini.
Kaumemberi tahu kami tentang pengetahuan dunia. Engkau tak kenal lelah membimbing kami. Entah aku harus berkata apa untuk berterima kasih. Karena engkau telah membantu kami membangun masa depan. Yang indah, cerah berkat ketulusanmu mendidik kami. Pahlawan tanpa tanda jasa `GURU `. By. Faisal Syafiq. Faisal Syafiq [faisalsyafiq30 @yahoo.com]
Yuk belajar 6+ cerpen tentang guru tanpa tanda jasa Sesosok pahlawan tanpa tanda jasa yang telah tiada ibu ke dua bagiku guru. Hal itu bisa kamu lihat dari pengalaman Louanne Johnson yang mengajar di Parkmount High School. Begitu kiranya semboyan yang relevan untuk kondisi guru dimasa kini. Lihat juga soaltentang dan cerpen tentang guru tanpa tanda jasa Cerpen Tentang Guru Pahlawan Tanpa Tanda Jasa yang Terlupakan Cerita seorang anak yang ditinggalkan kedua orang tuanya semasa kecilsadara-saudaranya pun tak mau menampung dia. Memaksakan sinarnya tetap terpanc ar meski setitik ia merasa itu lebih berarti dari pada. Film Tentang Guru Pahlawan Tanpa Tanda Jasa yang Menjadikanmu Berilmu. Pahlawan tanpa tanda jasa. Guru Pahlawan Tanpa Tanda Jasa Contoh Soal Guru Pahlawan Tanpa Tanda Jasa Hari ini aku kembali file PDFUkuran file kertas soal LetterTanggal pembuatan soal September 2021 Jumlah soal Guru Pahlawan Tanpa Tanda Jasa 204 Halaman Lihat Guru Pahlawan Tanpa Tanda JasaSesosok pahlawan tanpa tanda jasa yang telah tiada ibu ke dua bagiku dijadikan sebagai lagu untuk menjunjung tinggi martabat guru. 2 Januari 2015 jejakpakguru. Guru tidak pernah lelah untuk memberikan semua ilmunya yang kelak akan bermanfaat untukku di masa depan. Walaupun disebut pahlawan tanpa tanda jasa. Ia hidup sebatang karasendiri tanpa arah dan tujuan yang pastisehari-harinya ia hanya bekerja sebagai pengamen jalanan untuk membeli makanan dan minuman. Pahlawan Tanpa Tanda Jasa. Yang digugu dan ditiru. Cerpen Tentang Guru Tanpa Tanda Jasa Sketsa Contoh Soal Cerpen Tentang Guru Tanpa Tanda Jasa Sketsa Bahan toyobo rm Bahan thalita premium Bahan organdi polos Bahan tafeta itu seperti file DocxUkuran file kertas soal HVSTanggal pembuatan soal Februari 2019 Jumlah soal Cerpen Tentang Guru Tanpa Tanda Jasa Sketsa 278 Halaman Lihat Cerpen Tentang Guru Tanpa Tanda Jasa Sketsa Admin blog Seputaran Guru 2019 juga mengumpulkan gambar-gambar lainnya terkait cerpen tentang guru tanpa tanda jasa dibawah ini. Riak Pijar Guru Masih Pahlawan Tanpa Tanda Jasa Rabu 27 November 2013 Contoh Soal Riak Pijar Guru Masih Pahlawan Tanpa Tanda Jasa Rabu 27 November 2013 Guru BUKAN pahlawan tanpa tanda file JPGUkuran file kertas soal FolioTanggal pembuatan soal Maret 2021 Jumlah soal Riak Pijar Guru Masih Pahlawan Tanpa Tanda Jasa Rabu 27 November 2013 203 Halaman Lihat Riak Pijar Guru Masih Pahlawan Tanpa Tanda Jasa Rabu 27 November 2013 BUKAN PAHLAWAN TANPA TANDA JASA. Guru Pahlawan Tanpa Tanda Jasa Tulisan Matdon Contoh Soal Guru Pahlawan Tanpa Tanda Jasa Tulisan Matdon Berikut yang dapat kami bagikan terkait cerpen tentang guru tanpa tanda file JPGUkuran file kertas soal HVSTanggal pembuatan soal November 2017 Jumlah soal Guru Pahlawan Tanpa Tanda Jasa Tulisan Matdon 348 Halaman Lihat Guru Pahlawan Tanpa Tanda Jasa Tulisan Matdon Dimana semua siswa Indonesia akan memperingati hari guru. Guru Pahlawan Tanpa Tanda Jasa Contoh Soal Guru Pahlawan Tanpa Tanda Jasa Guru juga bertugas sebagai file DocxUkuran file kertas soal FolioTanggal pembuatan soal September 2021 Jumlah soal Guru Pahlawan Tanpa Tanda Jasa 189 Halaman Lihat Guru Pahlawan Tanpa Tanda Jasa Lewat merekalah kamu bisa mendapatkan ilmu yang menjadikan dirimu sehebat sekarang. Guru Pahlawan Tanpa Tanda Jasa Contoh Soal Guru Pahlawan Tanpa Tanda Jasa Nilam masih ingin menanyakan tentang pahlawan kepada file JPEGUkuran file 6mbUkuran kertas soal A4Tanggal pembuatan soal Agustus 2018 Jumlah soal Guru Pahlawan Tanpa Tanda Jasa 238 Halaman Lihat Guru Pahlawan Tanpa Tanda Jasa GenK inget nggak kalau tanggal 25 November diperingati sebagai Hari Guru. Cerpen Tentang Guru Contoh Soal Cerpen Tentang Guru Pahlawan tanpa tanda jasa Ku kayuh pedal sepeda bututku melewati jalan setapak file JPGUkuran file 800kbUkuran kertas soal FolioTanggal pembuatan soal April 2021 Jumlah soal Cerpen Tentang Guru 166 Halaman Lihat Cerpen Tentang Guru Kata orang Jawa Guru itu diguGU dipercaya dan ditiRU diikutiditeladani. Pena Sang Guru Kumpulan Cerpen Karya Guru Book Komunitas Guru Menulis Gramedia Digital View cerpen gurudoc from TEKNIK 1C at State University of Medan. Guru Pahlawan Tanpa Tanda Jasa Contoh Soal Guru Pahlawan Tanpa Tanda Jasa Guru Ku Motivasi Hidup file JPEGUkuran file kertas soal LetterTanggal pembuatan soal Juni 2019 Jumlah soal Guru Pahlawan Tanpa Tanda Jasa 179 Halaman Lihat Guru Pahlawan Tanpa Tanda Jasa CERPEN BUKAN PAHLAWAN TANPA TANDA JASA CERPEN HARI GURU CERPEN HARI PENDIDIKAN NASIONAL CERPEN. Guru Pahlawan Tanpa Tanda Jasa Contoh Soal Guru Pahlawan Tanpa Tanda Jasa Jika aku melihat jasa para guru itu sangat berjasa sekali file JPGUkuran file kertas soal LetterTanggal pembuatan soal Desember 2021 Jumlah soal Guru Pahlawan Tanpa Tanda Jasa 337 Halaman Lihat Guru Pahlawan Tanpa Tanda Jasa Pahlawan Tanpa Tanda Jasa. Guru Pahlawan Tanpa Tanda Jasa Contoh Soal Guru Pahlawan Tanpa Tanda Jasa Ia hidup sebatang karasendiri tanpa arah dan tujuan yang pastisehari-harinya ia hanya bekerja sebagai pengamen jalanan untuk membeli makanan dan file PNGUkuran file kertas soal HVSTanggal pembuatan soal Juni 2020 Jumlah soal Guru Pahlawan Tanpa Tanda Jasa 174 Halaman Lihat Guru Pahlawan Tanpa Tanda Jasa Hingga dijadikan sebagai lagu untuk menjunjung tinggi martabat guru. Cerpen Tentang Guru Tanpa Tanda Jasa Seputaran Guru Contoh Soal Cerpen Tentang Guru Tanpa Tanda Jasa Seputaran Guru Format file DocxUkuran file kertas soal HVSTanggal pembuatan soal Februari 2017 Jumlah soal Cerpen Tentang Guru Tanpa Tanda Jasa Seputaran Guru 334 Halaman Lihat Cerpen Tentang Guru Tanpa Tanda Jasa Seputaran Guru Demikianlah Artikel mengenai cerpen tentang guru tanpa tanda jasa, Guru pahlawan tanpa tanda jasa tulisan matdon cerpen tentang guru 37 puisi guru singkat guruku tercinta pahlawan tanpa tanda jasa pena sang guru kumpulan cerpen karya guru book komunitas guru menulis gramedia digital guru pahlawan tanpa tanda jasa pena sang guru kumpulan cerpen karya guru book komunitas guru menulis gramedia digital guru pahlawan tanpa tanda jasa guru pahlawan tanpa tanda jasa, semoga mencerahkan. DangerousMinds (1995) Film ini menceritakan tentang pengajaran Bahasa Inggris di suatu sekolah di sebuah kota yang keras, Michelle Pfeiffer berperan sebagai seorang guru bernama LouAnne Johnson, guru bahasa Inggris yang dapat meraih simpati siswa-siswanya, yang sebelumnya dicap sebagai the "unteachable" students, melalui perhatian dan Hai Sobat Guru Penyemangat, sudahkah kamu menyemangati dan memberi salam kepada guru yang sekarang ada di dekatmu?Mudah-mudahan sudah, ya. Karena salam dan semangat adalah salah satu cara sederhana kita dalam membahagiakan serta mengapresiasi yang kita ketahui, guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang rela berkorban keringat, waktu, tenaga, bahkan uang demi menjadikan kita pelajar yang berprofil harapan tersebut adalah tugas yang berat bagi seorang guru. Tambah lagi di situasi pandemi seperti saat sekarang guru bukan lagi sekadar tentang keadaan melainkan juga tuntutan adaptasi dengan situasi lingkungan hingga keadaan negeri kurikulum yang berubah-ubah, tentang kebijakan menteri yang berganti, hingga tentang kebijakan buka-tutup biarlah. Kenyataannya guru adalah pribadi yang kuat dan teguh hatinya. Kita sebagai seorang pelajar pun bisa tetap bahagia dan semangat menimba ilmu dari sosok pahlawan tanpa tanda pada kesempatan kali ini, ingin menghadirkan contoh pidato tentang teks pidato dengan tema guru pahlawan tanpa tanda jasa berikut ini disajikan lengkap dengan pantun dan cocok untuk siswa SD, SMP, maupun langsung disimak saja yaTeks Pidato Guru Pahlawan Tanpa Tanda Jasa Lengkap dengan PantunAssalamu’alaykum Warahmatullah WabarakatuhSelamat Pagi dan Salam Sehat untuk Kita SemuaYang Terhormat, Bapak/Ibu Kepala SD/SMP/SMAYang Terhormat, Bapak/Ibu Dewan GuruSerta Teman-teman yang berbahagia;Pertama di atas segalanya, marilah kita panjatkan puji serta syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat sehat, serta nikmat kesempatan sehingga kita dapat berkumpul di ruangan/lapangan ini dalam rangka memeriahkan Hari Guru Nasional Tahun beserta salam kita hadiahkan kepada junjungan semesta alam, Muhammad SAW. Semoga dengan seringnya bershalawat kita akan mendapat pertolongan beliau di Hari Kiamat Ibu, serta teman-teman yang berbahagia;Rasanya kita semua sudah tahu bahwa seorang guru adalah pahlawan. Lebih tepatnya pahlawan tanpa tanda banyak berkorban keringat, waktu, serta tenaga untuk kemajuan bangsa ini tepatnya dari sisi pendidikan, adab, dan akhlak Baca 6 Adab Siswa Terhadap Guru dalam Kitab Taisirul KhollaqLebih daripada itu, guru pula dituntut oleh pemerintah, pejabat daerah, kepada dinas, hingga wali murid agar mau dan mampu membentuk siswa menjadi pribadi yang berkarakter hari kerja, mereka datang ke sekolah sejak pagi-pagi buta. Guru sering kali merasa perlu datang lebih cepat daripada siswa karena mereka khawatir dengan sekolah. Takutnya ada peristiwa yang tidak demikian ketika jam istirahat tiba. Teman-teman pasti pernah menemukan guru yang amat sangat perhatian. Mencegah kita berlari-lari sana-sini. Melarang kita berkerumun di semak belukar dan taman bunga, bahkan meminta kita untuk tida bermain terlalu yang saya banggakan;Apakah kita tersadar dengan peran guru sebagai orang tua sekaligus pahlawan yang tak mengenal tanda jasa tersebut?Barangkali kesadaran kita tidak akan muncul saat ini, tapi nanti ketika umur mulai beranjak dewasa, kita semua akan segera mengerti. Meski begitu, rasanya kita tidak harus menunggu tua untuk memahami semua itu, kan?Maka dari itulah, penting bagi kita selaku generasi muda penerus bangsa untuk lebih menghargai, menghormati, serta menaati perintah guru entah itu saat belajar tatap muka maupun belajar kita sadari, guru semenjak pandemi ini juga sibuk belajar. Mereka sibuk memperbaharui keterampilan menggunakan teknologi informasi dan aplikasi untuk agar bisa bermain game, melainkan guru ingin menampilkan metode pembelajaran yang asyik dan yang saya sayangi;Bagaimana cara kita menghargai guru sebagai seorang pahlawan tanpa tanda jasa? Sebenarnya jawabannya sangat sederhana yaitu, jika kita belum bisa membahagiakan mereka, maka janganlah kita membebani dan menyusahkan hati pasti menyadari bahwa diri ini terkadang merasa sulit dalam memahami pelajaran, tambah lagi jika diminta harus mendapat nilai yang tinggi. Itu sungguh tuntutan yang begitu, sebagai seorang pelajar yang tangguh, sudah semestinya kita jangan terlampau mudah berputus asa. Patah arangnya seorang siswa sejatinya sama saja dengan membebani dan menyusahkan untuk memahami pelajaran, eh malah asyik bermain dan ribut di dalam kelas. Diajak untuk mencoba mengenal dunia, eh malah kurang peduli dengan kata-kata dan ucapan guru. Sangat disayangkan perilaku tersebut malah menyusahkan guru dan menambah beban Ibu, serta teman-teman yang berbahagia;Pada momentum yang berbahagia ini, marilah kita senantiasa mengapresiasi semua guru dan jangan pernah bosan untuk membahagiakan mereka. Soalnya guru juga adalah pahlawan. Tepatnya pahlawan tanpa tanda pidato yang bisa saya sampaikan pada kesempatan ini. Izinkan saya mengakhiri dengan pantunDi sebalik bungkus kasur ada busaDi sebalik pedasnya sambal ada sasaGuru adalah pahlawan tanpa tanda jasaDengan abdi yang terkenang sepanjang masaWassalamu’alaykum Warahmatullah WabarakatuhNaskah Pidato Guru Sebagai Sosok Pahlawan Singkat, Padat, dan Warahmatullah WabarakatuhSelamat Pagi dan Salam Sehat untuk Kita SemuaAlhamdulillah. Assalatu wassalamu ala rasulillah. Wa ala alihi wasohbihi wa Terhormat, Bapak/Ibu Kepala SD/SMP/SMAYang Terhormat, Bapak/Ibu Dewan GuruSerta Teman-teman yang Saya Banggakan;Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan nikmat tiada habisnya sehingga kita bisa berkumpul di lapangan/aula/ruangan ini dalam keadaan tanpa kurang suatu apa berlantunkan salam kita sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW. Mudah-mudahan dengan seringnya lidah ini bershalawat, kita bakal mendapat pertolongan beliau di Hari Kiamat Ibu, serta teman-teman yang Saya Banggakan;Seberapa sering kita mendengar ucapan “Guru adalah sosok pahlawan”? Sungguh sering, ya. Guru adalah sosok pahlawan yang tidak pernah mengakui bahwa dirinya adalah pahlawan. Maka dari itulah kita juluki mereka dengan sebutan “Pahlawan Tanpa Tanda Saja”.Entah itu tahun 1945, entah itu tahun 2000-an, dan entah itu tahun 2021 di era pandemi, rasanya ucapan di atas masih sangat cocok dan berlaku. Begitulah, karena sejatinya jasa, daya, karya, dan kecintaan guru akan selalu bertahan sepanjang masa dan enggan tergerus oleh Baca Jadilah Guru yang Berkesan, Karena Guru yang Berkesan Akan Dikenang Sepanjang MasaSebagai sosok pahlawan, guru laksana lilin yang rela membakar dirinya sendiri untuk menerangi dalam kelas, guru membawa isi dunia dan mengenalkannya kepada kita para siswa. Sedangkan ketika di di luar kelas, guru mengenalkan kepada kita tentang luasnya yang bisa kita petik adalah agar tetap rendah hati dan jangan sombong atas ilmu yang kita dapatkan selama di dalam yang berbahagia;Ada banyak jalan menuju ke istana, maka ada banyak jalan pula untuk membahagiakan guru. Kita sudah pasti menyadari bahwa diri ini tiada akan bisa membalas jasa para guru. Biarpun begitu, sebagai seorang pelajar yang beradab kita wajib menghormati dan patuh terhadap bahwa adab adalah kunci utama dimudahkannya ilmu. Sayangnya sekarang semenjak kemajuan teknologi dan informasi, sebagian teman-teman kita adabnya mulai dari mereka malah bersibuk-sibuk ria berteman dengan Google, TikTok, Facebook, YouTube, Instagram, hingga beragam aplikasi lainnya bahkan di saat jam pelajaran teknologi sejatinya merupakan kabar baik bagi kemajuan bangsa ini, namun bila tak digunakan dengan bijak dan sebagaimana yang semestinya, maka teknologi yang dimaksud tadi bakal melukai dan menghancurkan diri seorang siswa itu tentang adab kepada kita yang diminta berjalan rendah dan menunduk di hadapan guru bukanlah untuk menganggap mereka sebagai raja kita yang diminta berkata-kata baik dan lemah lembut kepada guru bukanlah untuk menjadikan mereka sebagai sebaik-baiknya Baca Pidato Guruku Pahlawanku dan Inspirasiku yang Singkat dan Menyentuh HatiJadi, sebenarnya untuk apa sikap berkebaikan kepada guru? Tiada lain ialah agar kita bisa semakin meninggikan adab sehingga ilmu dan pengetahuan yang mereka ajarkan dapat berbekas di hati dan akal pikiran Ibu, serta teman-teman yang berbahagia;Demikianlah kiranya pidato yang bisa saya sampaikan pada hari ini. Izinkan saya mengakhirinya dengan sebait pantun untuk guruPergi ke toko mebel mencari pitaPita tak ada malah kubeli pakuAda banyak pahlawan di dekat kitaSalah satunya ialah para guru di hadapankuWassalamu’alaykum Warahmatullah Wabarakatuh***Nah, demikianlah tadi segenap contoh pidato bertema guru pahlawan tanpa tanda jasa yang lengkap dan menyentuh bisa mendulang manfaat bagi kita semua

Bagikandi media Pahlawan tanpa tanda jasa, itulah ungkapan yang sering didengar mengenai sosok seorang guru. Gelar tersebut memang tidak salah dan pantas diberikan kepada mereka karena perjuangan dan pengabdiannya mendidik generasi penerus bangsa. Guru adalah arsitektur yang dapat membentuk jiwa dan watak anak

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Aku dari kecil mempunyai cita-cita mempunyai profesi mulia yakni "GURU".Saat aku duduk dibangku sekolah selalu mempunyai penilaiam seorang guru adalah sosok termulia di dunia. Menjadi tauladan bagiku berseragam rapi bertutur kata lembut,penuh kasih sayang terhadap semua orang Guru favoritku saat di bangku SD seorang ibu guru yang cantik ramah bernama" ibu ratih ".Hari berganti bulan berganti tahun diriku sudah lulus SMA saat menerima ijazah kelulusan SMA mama dan papa bertanya padaku"Kamu mau masuk kuliah ke mana?" Tanpa panjang lebar aku menjawab pertanyaan mama dan papa, "Aku mau masuk kuliah ke universitas pendidikan biar aku bisa menjadi GURU ma pa". Mama dan papaku bahagia dan bangga aku memilih universitas pendidikan. Mereka memelukku dengan erat penuh harapan diriku pasti menjadi bergegas menyuruhku memilih universitas pendidikan terbaik. 1 2 3 4 Lihat Cerpen Selengkapnya
PeringatanHari Guru secara resmi ditetapkan pada 1994 melalui Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994 tentang Hari Guru Nasional. Sejarah Hari Guru, Pahlawan Tanpa Tanda Jasa 25/11/2021, 07:32 WIB. Bagikan: Komentar . Kemendikbud-ristek Ilustrasi logo Hari Guru Nasional 2021. .
  • 2sy521sz09.pages.dev/93
  • 2sy521sz09.pages.dev/244
  • 2sy521sz09.pages.dev/387
  • 2sy521sz09.pages.dev/301
  • 2sy521sz09.pages.dev/190
  • 2sy521sz09.pages.dev/190
  • 2sy521sz09.pages.dev/197
  • 2sy521sz09.pages.dev/21
  • 2sy521sz09.pages.dev/333
  • cerpen tentang guru tanpa tanda jasa